HUKUM LAVOISIER DAN HUKUM PROUST
HUKUM LAVOISIER
Lavoisier adalah orang pertama yang mengamati bahwa reaksi kimia analog dengan persamaan aljabar. Lavoisier melakuken percobaan dengan memanaskan 350 gram logam mercury dalam suatu wadah yang terhubung dengan udara dalam silinder ukur dalam sistem tertutup. Di akhir percobaan volume udara dalm silinder ternyata berkurang 1/5 bagian. Sedangkan logam mercury telah berubah menjadi mercury oksida dengan massa 572,4 gram, atau terjadi kenaikan massa sebesar 42,4 gram. Besarnya kenaikan massa ini sama dengan massa 1/5 bagian udara yang hilang. Dan ia menamakan bagian udara tersebut sebagai oksigen, dengan persamaan :
Logam mercury + gas oksigen à mercury oksida
530 g + 42,4g 572,4g
572,4g
Dari sini Lavoisier merumuskan hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier) yang berbunyi : “Dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
HUKUM PROUST
Pda tahun 1799, Joseph Proust melakukan percobaan dengan mereaksikan unsur hidrogen dengan oksigen. Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan massa yang tetap yakni 1 : 8.
Massa hidrogen : massa oksigen = 1 : 8
Untuk menentukan susunan suatu senyawa, kamu dapat menguraikan suatu senyawa yang telah kamu timbang menjadi unsur-unsurnya. Setelah masing-masing unsur tersebut kita timbang, ternyata diperoleh suatu perbandingan tertentu. Jika hal itu dilakukan berulang ulang, maka akan dipeoleh perbandingan yang sama. Hal tersebut sesuai dengan hukum perbandingan tetap (hukum Proust) yang berbunyi: “suatu senyawa murni selalu tesusun atas unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan massa yang tetap”.
Tugas individu
1.Besi direaksikan dengan belerang, diperoleh data-data sebagai berikut,
Fe + S à FeS
56g 32g 88g
28g 16g 44g
Jika besi dan belerang yang direaksikan masing-masing 64g, maka hitunglah massa besi dan belerang yang bereaksi,massa FeS yang terbentuk dan massa zat yang tersisa?
2.Sebanyak 4 g kalsium direaksikan dengan oksigen berlebih. Massa kalsium oksida yang dihasilkan 5,6g. Berapa massa kalsium oksida yang terbentuk jika 10g kalsium direaksikan dengan 4g oksigen ?
Pembahasan
1. Dari data reaksi diperoleh persamaan sebagai berikut :
Massa Fe : S : FeS = 56 : 32 : 88
Jika 64g S habis bereaksi maka massa Fe yang dibutuhkan adalah :
(56 : 32 ) x 64g = 112g ( tidak mungkin karena Fe yang tersedia hanya 64g)
Berarti zat yang habis bereaksi adalah Fe = 64g
S yang dibutuhkan adalah ( 32 : 56 ) x 64g = 36,6g
S sisa adalah ( 64 – 36,6 ) g = 27,4g
FeS yang terbentuk = ( 88 : 56 ) x 64g = 100,6g
Massa zat sebelum reaksi = massa Fe + S yang direaksikan
= ( 64 + 64 ) g = 128g
Massa zat setelah reaksi = massa FeS + massa S sisa
= ( 100,6 + 27,4 )g = 128g
2.Dari reaksi 4g kalsium (Ca) dengan oksigen (O2) menghasilkan kalsium oksida (CaO) 5,6g, berarti massa oksigen dalam kalsium oksida adalah (5,6 – 4 ) g = 1,6g.
Dalam senyawa CaO, massa Ca : massa O = 4 : 1,6.
Jika 10g Ca habis bereaksi, dibutuhkan oksigen sebanyak (1,6 : 4 ) x 10g = 4g.
Jadi 10g kalsium tepat bereaksi dengan 4g oksigen membentuk 14g kalsium oksida.
Ulangan harian
1.Massa zat sebelum dan setelah reaksi adalah sama, merupakan bunyi hukum…..
a.gay lussac d.Avogadro
b.Dalton e.Proust
c.Lavoisier
2.Joseph Proust merumuskan suatu hukum yang dikenal dengan hukum……
a.Perbandingan tertentu d.Kekekalan massa
b.Perbandingan tetap e.Kekekalan energi
c.Kekekalan volum
3.Perbandingan massa C dan O dalam CO adalah 3 : 4. Bila 9 gram C dengan 8 gram O direaksikan maka massa CO yang terbentuk …
a.1 gram d.17 gram
b.13 gram e.24 gram
c.14 gram
4.Perbandingan massa hydrogen dan massa oksigen dalam H2O adalah 1 : 8. Untuk menghasilkan air sebanyak 45 g, maka berat oksigen yang dibutuhkan adalah…
a.1 gram d.9 gram
b.5 gram e.40 gram
c.8 gram
5.Unsur N dan O dapat membentuk senyawa N2O dan NO2. Pada N2O perbandingan massa N : O = 7 : 4 dan pada senyawa NO2 perbandingan massa N : O = 7 : 16. Bila massa O dibuat sama, maka perbandingan massa N dalam N2O dan N dalam NO2 adalah…..
a.1 : 4 d.7 : 4
b.4 : 1 e.4 : 3
c.7 : 16
Kunci jawaban
1.C
2.B
3.C
4.E
5.B
HUKUM LAVOISIER
Lavoisier adalah orang pertama yang mengamati bahwa reaksi kimia analog dengan persamaan aljabar. Lavoisier melakuken percobaan dengan memanaskan 350 gram logam mercury dalam suatu wadah yang terhubung dengan udara dalam silinder ukur dalam sistem tertutup. Di akhir percobaan volume udara dalm silinder ternyata berkurang 1/5 bagian. Sedangkan logam mercury telah berubah menjadi mercury oksida dengan massa 572,4 gram, atau terjadi kenaikan massa sebesar 42,4 gram. Besarnya kenaikan massa ini sama dengan massa 1/5 bagian udara yang hilang. Dan ia menamakan bagian udara tersebut sebagai oksigen, dengan persamaan :
Logam mercury + gas oksigen à mercury oksida
530 g + 42,4g 572,4g
572,4g
Dari sini Lavoisier merumuskan hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier) yang berbunyi : “Dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
HUKUM PROUST
Pda tahun 1799, Joseph Proust melakukan percobaan dengan mereaksikan unsur hidrogen dengan oksigen. Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan massa yang tetap yakni 1 : 8.
Massa hidrogen : massa oksigen = 1 : 8
Untuk menentukan susunan suatu senyawa, kamu dapat menguraikan suatu senyawa yang telah kamu timbang menjadi unsur-unsurnya. Setelah masing-masing unsur tersebut kita timbang, ternyata diperoleh suatu perbandingan tertentu. Jika hal itu dilakukan berulang ulang, maka akan dipeoleh perbandingan yang sama. Hal tersebut sesuai dengan hukum perbandingan tetap (hukum Proust) yang berbunyi: “suatu senyawa murni selalu tesusun atas unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan massa yang tetap”.
Tugas individu
1.Besi direaksikan dengan belerang, diperoleh data-data sebagai berikut,
Fe + S à FeS
56g 32g 88g
28g 16g 44g
Jika besi dan belerang yang direaksikan masing-masing 64g, maka hitunglah massa besi dan belerang yang bereaksi,massa FeS yang terbentuk dan massa zat yang tersisa?
2.Sebanyak 4 g kalsium direaksikan dengan oksigen berlebih. Massa kalsium oksida yang dihasilkan 5,6g. Berapa massa kalsium oksida yang terbentuk jika 10g kalsium direaksikan dengan 4g oksigen ?
Pembahasan
1. Dari data reaksi diperoleh persamaan sebagai berikut :
Massa Fe : S : FeS = 56 : 32 : 88
Jika 64g S habis bereaksi maka massa Fe yang dibutuhkan adalah :
(56 : 32 ) x 64g = 112g ( tidak mungkin karena Fe yang tersedia hanya 64g)
Berarti zat yang habis bereaksi adalah Fe = 64g
S yang dibutuhkan adalah ( 32 : 56 ) x 64g = 36,6g
S sisa adalah ( 64 – 36,6 ) g = 27,4g
FeS yang terbentuk = ( 88 : 56 ) x 64g = 100,6g
Massa zat sebelum reaksi = massa Fe + S yang direaksikan
= ( 64 + 64 ) g = 128g
Massa zat setelah reaksi = massa FeS + massa S sisa
= ( 100,6 + 27,4 )g = 128g
2.Dari reaksi 4g kalsium (Ca) dengan oksigen (O2) menghasilkan kalsium oksida (CaO) 5,6g, berarti massa oksigen dalam kalsium oksida adalah (5,6 – 4 ) g = 1,6g.
Dalam senyawa CaO, massa Ca : massa O = 4 : 1,6.
Jika 10g Ca habis bereaksi, dibutuhkan oksigen sebanyak (1,6 : 4 ) x 10g = 4g.
Jadi 10g kalsium tepat bereaksi dengan 4g oksigen membentuk 14g kalsium oksida.
Ulangan harian
1.Massa zat sebelum dan setelah reaksi adalah sama, merupakan bunyi hukum…..
a.gay lussac d.Avogadro
b.Dalton e.Proust
c.Lavoisier
2.Joseph Proust merumuskan suatu hukum yang dikenal dengan hukum……
a.Perbandingan tertentu d.Kekekalan massa
b.Perbandingan tetap e.Kekekalan energi
c.Kekekalan volum
3.Perbandingan massa C dan O dalam CO adalah 3 : 4. Bila 9 gram C dengan 8 gram O direaksikan maka massa CO yang terbentuk …
a.1 gram d.17 gram
b.13 gram e.24 gram
c.14 gram
4.Perbandingan massa hydrogen dan massa oksigen dalam H2O adalah 1 : 8. Untuk menghasilkan air sebanyak 45 g, maka berat oksigen yang dibutuhkan adalah…
a.1 gram d.9 gram
b.5 gram e.40 gram
c.8 gram
5.Unsur N dan O dapat membentuk senyawa N2O dan NO2. Pada N2O perbandingan massa N : O = 7 : 4 dan pada senyawa NO2 perbandingan massa N : O = 7 : 16. Bila massa O dibuat sama, maka perbandingan massa N dalam N2O dan N dalam NO2 adalah…..
a.1 : 4 d.7 : 4
b.4 : 1 e.4 : 3
c.7 : 16
Kunci jawaban
1.C
2.B
3.C
4.E
5.B
